Cara Pemasangan Tiang Pancang

Material pembentuk tiang pancang beton yang banyak digunakan masyarakat saat ini adalah berupa baja tulangan dan tulangan spiral dengan ukuran tertentu sesuai kebutuhan, serta beton dengan mutu tertentu sesuai kebutuhan. Ukuran penampang tiang pancang dan panjang tiang pancang juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar terkait dengan jenis bangunan yang akan dibangun di tapak. Jenis penampang tiang pancang dapat berbentuk segitiga, segiempat dan lingkaran. Tiang pancang boleh dipancang setelah berumur > 28 hari dari waktu pembuatannya.


Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang adalah pemancangan setiap (satu) tiang harus dilaksanakan sekaligus dan tidak boleh ditunda atau diteruskan keesokan hari, karena akan menyebabkan pergeseran tiang; tiang harus dipancang dengan cermat dan tepat pada titik-titik sesuai pada gambar kerja; pemancangan tiang harus sampai lapisan tanah keras sesuai data-data dari hasil penyelidikan tanah yang sudah dilakukan sebelum pekerjaan pondasi dimulai; tiang harus dipancang betul-betul tegak lurus dan tepat, karena kemiringan akan menyebabkan bahaya konstruksi pada bangunan.

Untuk memperkokoh bangunan berdiri di atas tanah, tiang pancang akan dipancang menggunakan pengentak diesel yang dahulu menimbulkan polusi udara dan polusi suara. Namun saat ini pemancangan tiang pancang banyak menggunakan drop hammer atau sistem jacked piling sampai menyentuh tanah keras.

Biasanya sebelum dilakukan pemancangan akan diadakan penyelidikan tanah untuk menentukan kedalaman tanah keras. Penyelidikan tanah dilakukan dengan alat bor tanah. Apabila penyelidikan tanah tidak dilaksanakan dengan teliti, akan timbul bahaya. Jika tiang pancang tidak sampai permukaan lapisan tanah keras, kekokohan landasan akan berkurang, dan gedung yang dibangun dapat mengalami penurunan pondasi yang tidak merata atau tidak seragam. Keuntungan menggunakan tiang pancang:
  1. pengerjaan pondasi menjadi jauh lebih cepat dan efisiensi waktu, karena pondasi dibuat di pabrik dengan pengawasan kualitas produk yang prima
  2. pekerjaan pemancangan pondasi mudah dan praktis.

Untuk pekerjaan ini menggunakan pondasi tiang pancang (mini pile) dengan penampang segitiga atau segiempat, yang memiliki spesifikasi teknik sebagai berikut:
  • Bentuk Penampang : segiempat Tulangan Spiral : 5 mm (toleransi 0,2 mm)
  • Sambungan Standar : Plat sambungan baja di las
  • Sistem pemancangan : Drop Hammer, Jacked in pile
Penggunaan pondasi tiang pancang beton juga harus memperhatikan kondisi tanah atau kondisi lapangan. Kelemahan yang dapat terjadi pada pondasi tiang pancang beton yang terbuat dari komposisi beton dan baja tulangan adalah adanya korosi baja tulangan. Korosi baja tulangan adalah reaksi kimia atau elektro kimia antara baja tulangan dengan lingkungannya. Proses korosi baja tulangan di dalam beton berlangsung secara karbonasi, degradasi oleh sulfat dan klorida dan leaching (Fahirah, 2007). Fahirah juga menjelaskan dalam penelitiannya bahwa baja tulangan yang terkena korosi mengakibatkan kerusakan beton dan dapat memperpendek usia konstruksi. Untuk dapat mencegah terjadinya korosi maka saat awal mutu baja harus baik dan selimut beton dipertebal. Selain itu harus ada penambahan dimensi struktur, pemampatan beton dan coating. Selain memperhatikan kelemahan pondasi tiang pancang beton, perlu juga diperhatikan beban yang nanti akan dipikul oleh pondasi tiang pancang. Setiap pondasi harus mampu mendukung beban.

Metode Pemancangan
  1. Siapkan lahan yang akan dipancang
  2. Pindahkan tiang pancang menggunakan crane dari tempat penampungan tiang pancang ke lokasi kerja
  3. Dirikan tiang pancang tegal lurus.
  4. Kepala tiang pancang di lapisi topi sementara, hal ini dilakukan untuk menghindari pecahnya kepala tiang pancang saat di tekan / dipikul menggunakan hammer saat proses pemancangan
  5. Preoses pemancangan menggunakan alat pemukul hammer
  6. Sambungan antara tiang pancang yang satu dengan yang lainya harus direkatkan dengan las dan posisi harus tegak lurus
  7. Lakukan proses pemancangan kembali sampai kedalaman yang ditentukan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel