Latar Belakang Berdirinya Madrasah Nizhamiyah


Pada periode kejayaan pendidikan Islam, yaitu pada masa Abbasiyah sampai dengan jatuhnya Baghdad diwarnai dengan timbulnya madrasah dan puncak budaya islam. Yang melatarbelakangi timbulnya Madrasah ini karena adanya factor eksternal yaitu factor politik. Kesatuan politik yang hampir terwujud, seperti telah dipelihara oleh Khalifah Sunni di Baghdad, terpecah ketika Khalifah Syi’i didirikan di Cairo sebelum akhir abad ke-4 Hirjiah. Selain perbedaan doktrin antara golongan, terjadi pula persaingan politik. Pendidikan menjadi salah satu senjata dari perlombaan politk tersebut.

Khalifah-khalifah saingan Cairo mengklaim dirinya sebagai keturunan nabi dan mereka memperkuatnya melalui pendidikan terencana yang diselenggarakan oleh Negara. Pendidikan ini dirancang untuk keperluan orang-orang dewasa yang disebarluaskan dari sebuah lembaga pusat yang dikenal dengan nama Dar al-Ilmi.

Pada abad ke-5 Hijriah atau 11 Masehi, adalah masa dimana sejarah mencatat terjadinya konflik antara kelompok-kelompok keagamaan dalam islam, misalnya Mu’tazilah, Syi’ah, Asy’ariyah, Hanafiyah, Hanbaliyah, dan Syafi’iyah. Wazir Saljuk sebelum Nizham Al-Mulkadalah Kunduri seorang bermadzhab Hanafi dan pendukung Mu’tazilah. Salah satu kebijakannya sebagai wazir adalah mengusir dan menganiaya para penganut Asy’ariyah yang sering juga berarti penganut madzhab Syafi’i. Al-Kunduri selanjutnya digantikan oleh Nizham Al-Mulk, seorang Syafi’iyah Asy’ariyah dan  karenanya secara alamiah berhadapan dengan kelompok Mu’tazilah, Syi’ah, Hanbaliyah, dan Hanafiyah.

Lawan politik Dinasti Saljuk yang Sunni adalah Dinasti Fatimiyah di Mesir, yang beraliran Syi’ah. Ketetapan awal untuk membina lembaga pendidikan dalam hal ini madrasah ialah karena suatu pertimbangan bahwa untuk melawan Syi’ah tidak cukup dengan kekuatan senjata, melainkan juga harus dengan melalui penanaman ideologi yang dapat melawan ideologi Syi’ah. Pertimbangan ini dilakukan karena Syi’ah sangat aktif dan sistematik dalam melakukan indoktrinisasi melalui pendidikan atau aktivitas pemikiran yang lain.

Motivasi pendidikan banyak Madrasah di masa pengaruh Turki (Saljuk) adalah untuk mengambil hati rakyat, mengharap pahala dan ampunan dari Allah, memelihara kehidupan anak-anaknya dikemudian hari, memperkuat aliran keagamaan bagi Sultan atau pembesar. Motif-motif ini, terutama motif politik dari motif doktrin keagamaan tampak dominan pada Madrasah Nizhamiyah.

Diakui bahwa penaklukan Bani Saljuk terhadap Dinasti Buwaihi di Irak dan masuknya mereka ke kota Baghdad pada tanggal 25 Muharram 447H, merupakan kemenangan Ahlussunnah terhadap Syi’ah. Penguasa Saljuk—mereka merupakan pengikut fanatic Sunni-menginginkan akidah mereka tertanam kuat dan terkikisnya paham-paham Syi’ah. Hal ini akan dapat terealisasi dengan jalan penyebaran ilmu, untuk itu mereka mendirikan madrasah.

Pendirian madrasah Madrasah Nizhamiyah adalah suatu kebijakan politik pemerintahan atau penguasa Saljuk untuk mempertahankan kekuasaannya dengan mengambil simpati rakyat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel